STATISTIKA DAN PROBABILITAS
Pendahuluan
Mata kuliah
statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa
harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk
pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik
dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu
ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika
terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi,
terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Dinegara maju
seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat
sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu
negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika
dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya.
Jepang sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu
statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat.
Sejauh itu
ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku
konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.
Statistik dan Statistika
Statistik adalah kumpulan data dalam
bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan
atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu.
Contoh :
Statistik
penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk.
Statistik
ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Statistika adalah pengetahuan yang
berkaitan dengan metode, teknik atau cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis
dan menginterprestasikan data untuk disajikan secara lengkap dalam bentuk yang
mudah dipahami penggunanya.
Pengertian Data
Dalam
statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan berupa angka. Data
berupa angka disebut data kuantitatif dan
data yang bukan angka disebut data
kualitatif.
Berdasarkan
nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil
pengukuran.
Menurut
sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi
atau lembaga pemilik data dan data
eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren
dibagi menjadi dua jenis yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan
data tersebut dan data sekunder adalah
data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan
dengan data tersebut.
Jenis – Jenis Statistika
Statistika
dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika Deskriptif dan
Statistika Inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika
yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu pada bagaimana
menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan misalnya dengan
menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi atau menggunakan
cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram atau
grafik.
Statistika inferensia adalah statistika
yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Dengan
demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh dilakukan generalisasi
dari hal yang bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang bersifat luas (umum).
Populasi Dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan
atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan Sample
adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan
sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau dihitung.
Karakteristik untuk populasi disebut parameter
dan untuk sample disebut statistik.
Contoh parameter adalah mean (), standar deviasi (), proporsi (P)
dan koefisien korelasi (), sedangkan statistik
adalah nilai rata-rata (), standar deviasi (s),
proporsi (p) dan koefisien korelasi (r).
Populasi dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
Populasi orang atau individu adalah keseluruhan
orang atau individu (dapat pula berupa benda-benda) yang menjadi obyek
perhatian.
Populasi data adalah populasi yang
terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian.
Sample juga dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
Sampel orang atau individu adalah sampel
yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa benda-benda) yang merupakan
bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
Sampel data adalah sebagaian
karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek perhatian.
Meskipun
populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian
dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada beberapa alasan
mengapa penelitian dilakukan menggunakan sample :
1. Waktu
yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
2. Biaya
lebih murah.
3. Data
yang diperoleh justru lebih akurat.
4.
Dengan
statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi.
Cara Mengumpulkan Data
Untuk memperoleh data yang benar dan
dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara
dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk mengumpulkan
data yaitu :
1. Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data
dengan mengadakan tatap muka secara langsung. Wawancara harus dilakukan dengan
memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan sesuai tujuan
yang ingin dicapai.
Ciri-ciri
pertanyaan yang baik adalah :
a. Sesuai
dengan masalah atau tujuan penelitian.
b. Jelas
dan tidak meragukan.
c. Tidak
menggiring pada jawaban tertentu.
d. Sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e. Pertanyaan
tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari
wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat
dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya
adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh keterangan
yang sifatnya pribadi.
2. Kuesioner
(angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan
kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya
adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat
memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya
adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab
bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.
3. Observasi
(pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek
penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam.
Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda
mati atau gejala alam.
Kebaikan dari
observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat dipercaya.
Kelemahannya
adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.
4. Tes
dan Skala Obyektif adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes
kepada obyek yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk
mengukur karakteristik kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes skala
obyektif yaitu :
a. Tes
kecerdasan dan bakat.
b. Tes
kepribadian.
c. Tes
sikap.
d. Tes
tentang nilai.
e. Tes
prestasi belajar, dsb.
5. Metode
proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau
menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk
karya lukisan atau tulisan. Metode ini dipakai dalam psikologi untuk mengetahui
sikap, emosi dan kepribadian seseorang. Kelemahan dari metode ini adalah obyek
yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda.
Skala Pengukuran
Salah satu
aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama statistika
inferensia adalah Skala Pengukuran. Secara
umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran yaitu :
1. Skala
nominal adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala
ukur yang satu dengan yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini
:
Jenis dan
Jumlah buah-buahan yang
|
|
Diproduksi suatu Daerah pada Tahun 1998
|
|
Jenis Buah-Buahan
|
Jumlah
|
Pepaya
|
2 ton
|
Mangga
|
1,5 ton
|
Apel
|
1 ton
|
Duku
|
1,4 ton
|
Manggis
|
1,3 ton
|
|
|
Sumber:
Data Buatan
|
|
2. Skala Ordinal adalah skala yang selain mempunyai
ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentang
tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah ini :
Penilaian
Anggota Kelompok Belajar
“ Bina
Pintar “
|
|
Kategori
Nilai
|
Banyaknya
|
Istimewa
|
6 orang
|
Baik
|
18 orang
|
Rata-rata
|
15 orang
|
Kurang
|
7 orang
|
Kurang
sekali
|
0 orang
|
Sumber : Data Buatan
|
3. Skala
Interval adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan
dan mempunyai ciri jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember
dikota A, B dan C berturut-turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita
dapat membedakan dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit
merupakan suatu besaran yang tetap, namun pada saat suhu menunjukkan nol
derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada kondisi tersebut. Hal
ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan kota B
bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua
kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol
murni (tulen).
4. Skala
ratio adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan,
jarak yang sama dan mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak
Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.
PENYAJIAN DATA
Secara garis besar ada dua cara
penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua cara penyajian data ini
saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut
berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya,
dikenal dua jenis data yaitu :
Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.
Data berkala
adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala
dapat dibuat garis kecenderungan atau trend.
Penyajian data dengan tabel
Tabel atau
daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau
karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.
Ada tiga jenis tabel yaitu :
Tabel satu arah atau satu komponen adalah
tabel yang hanya terdiri atas satu kategori atau karakteristik data. Tabel
berikut ini adalah contoh tabel satu arah.
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil
Menurut Golongan Tahun 1990
|
|
Golongan
|
Banyaknya (orang)
|
I
|
703.827
|
II
|
1.917.920
|
III
|
309.337
|
IV
|
17.574
|
Jumlah
|
2.948.658
|
Sumber : BAKN, dlm Statistik
|
Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua
karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.
Jumlah Mahasiswa UPH menurut
Fakultas dan Kewarganegaraan 1995
|
|||
Fakultas
|
|
WNA
|
Jumlah
|
Fak. Ekonomi
|
1850
|
40
|
1890
|
Fak. Teknologi Industri
|
1320
|
10
|
1330
|
Fak. Seni Rupa & Design
|
530
|
5
|
535
|
Fak. Pasca Sarjana
|
250
|
10
|
260
|
Jumlah
|
3950
|
65
|
4015
|
Sumber
: Data Buatan
|
Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah
tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik. Contoh tabel
berikut ini.
Jumlah
Pegawai Menurut Golongan,
Umur dan Pendidikan pada Departeman A
Tahun 2000
|
||||
Golongan
|
Umur
(tahun)
|
Pendidikan
|
||
25 – 35
|
> 35
|
Bukan
Sarjana
|
Sajana
|
|
I
|
400
|
500
|
900
|
0
|
II
|
450
|
520
|
970
|
0
|
III
|
1200
|
2750
|
1850
|
2100
|
IV
|
0
|
250
|
0
|
250
|
Jumlah
|
2.050
|
4020
|
3720
|
2350
|
Sumber : Data Buatan
|
Penyajian data dengan
grafik/diagram
Penyajian data dengan grafik
dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui
karakteristik dari data yang disajikan.
Terdapat beberapa jenis grafik yaitu
:
Grafik garis (line chart)
Grafik garis atau diagram garis
dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik
garis tunggal maupun grafik garis berganda.
Grafik batang / balok (bar chart)
Grafik batang
pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data
berkala. Grafik batang juga
terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
Grafik lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran lebih cocok untuk
menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk
prosentase.
Grafik Gambar (pictogram)
Grafik ini
berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.
Grafik Berupa Peta (Cartogram).
Cartogram
adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG
untuk menunjukkan peramalan cuaca dibeberapa daerah.
Contoh-contoh grafik :
No comments:
Post a Comment