Sering dikatakan bahwa untuk mengelola suatu organisasi atau suatu sistem besar yang bersifat kompleks diperlukan sebuah arsitektur. Tetapi apa yang dimaksud dengan arsitektur itu? Kita sering mendengar hal tersebut jika berbicara mengenai masalah konstruksi dan bangunan. Misal, jika kita akan meminta bantuan seorang arsitek untuk membuat desain rumah maka kita akan berdiskusi dengan arsitek tersebut tentang bagaimana kamar-kamar, jendela, kamar mandi dan sebagainya akan dibangun. Selanjutnya kita akan menyetui sebuah master plan, sebagai dasar bagi arsitek untuk membuat spesifikasi detail bangunan, selanjutnya akan digunakan oleh insinyur atau tukang yang membuat rumah.
Bagaimana kita dapat berkomunikasi secara efisen dengan arsitek mengenai master plan rumah tersebut? Pada dasarnya komunikasi dapat dilakukan dengan baik dan mudah karena antara kita dan arsitek memiliki kerangka berfikir yang sama; kita sama-sama tahu apa yang dimakasud dengan ‘kamar’, ‘kamar mandi’, ‘dapur’, dan sebagainya. Kita tahu fungsi masing-masing ruangan dan kemungkinan hubungan yang terjadi antar ruangan tersebut. Dalam berkomunikasi, kita dan arsitek sama-sama menggunakan model arsitektur untuk sebuah rumah. Model ini mendefinisikan fungsi-fungsi utama sebuah rumah dan bagaimana mereka akan saling terbentuk dan dihubungkan. Model ini memberikan sebuah desain abstrak, dengan menyampingkan beberapa hal yang bersifat detail. Hal yang bersifat detail, seperti interior kamar, jenis material yang akan digunakan, dan warna ruangan akan dilakukan kemudian.
Berdasarkan analogi diatas, apa yang dimaksud secara tepat dengan istilah ‘Arsitektur’ itu? Ternyata dalam bidang bangunan dan konstruksi, istilah arsitektur sering bersifat ambiguity juga. Arsitektur dapat berarti (1) seni dan pengetahuan tentang mendesain sebuah lingkungan bangunan, atau juga (2) produk dari sebuah cetak biru (blueprint) sebuah bangunan yang merupakan produk dari sebuah desain dan prinsip dasar yang digunakan untuk membuat style bangunan tersebut, misal sebuah ‘gothic architecture’.
Sebuah kerangka berfikir serupa dibutuhkan juga pada saat mendesain sebuah enterprise. Untuk membuat gambaran tentang struktur organisasi, proses bisnis organisasi, aplikasi sistem informasi, dan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung maka kita perlu menyatakannya dengan menggunakan domain dan aspek yang berbeda-beda, begitu juga dengan relasi yang terjadi.
Sebelum merumuskan tentang “arsitektur enterprise”terlebih dahulu akan ditelaah definisi tiap katanya. Beberapa definisi tentang arsitektur menyatakan sebagai berikut:
Struktur (atau gambaran terstruktur) dari tiap aktivitas (Software Engineering, www.sei.org)
Arsitektur adalah pengorganisasian yang fundamental dari suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen, relasi yang terjadi antara komponen dan dengan lingkungannya, serta prinsip-prinsip yang dibunakan sebagai petunjuk dalam desain dan evolusinya (IEEE 1471 – 2000).
Arsitektur adalah rancangan dari segala jenis struktur, baik fisik maupun konseptual, baik nyata maupun maya (O’Rourke, dkk.,2003).
Arsitektur memberikan makna pendekatan yang terencana dan terkontrol, bukan reaktif (Cook, 1996)
Terlepas dari konteks permasalahannya, kata arsitektur menyiratkan suatu perencanaan yang diwujudkan dengan model dan gambar ari bagian atau komponen dari sesuatu dengan berbagai sudut pandang.
Sedangkan pengertian enterprise umumnya sering disamakan dengan pengertian organisasi atau perusahaan. Beberapa definisi tentang enterprise antara lain dinyatakan sebagai berikut:
Setiap aktifitas yang memiliki suatu tujuan tertentu (Software Engineering, www.sei.org)
Tiap kumpulan organisasi yang memilik beberapa tujuan/prinsip umum, dan/atau garis dasar. Dalam pengertian ini enterprise dapat berupa keseluruhan korporasi, divisi dari suatu korporasi, organisasi pemerintah, departemen tunggal, atau suatu jaringan organisasi dengan geografis yang berbeda yang dikatkan dengan tujuan tertentu (www.zifa.com)
Organisasi (atau badan lintas organisasi) yang mendukung lngkup bisnis dan misi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi diatas, dapat dsimpulkan bahwa enterprise bukan hanya perusahaan (company) yang berorientasi kepada profit saja, tetapi juga bisa organisasi non-profit/nirlaba seperti pemerintah, institusi pendidikan ataupun organisasi amal.
Arsitektur enterprise, yang merupakan salah satu disiplin dalam sistem informasi, memiliki definisi sebagai berikut:
Deskripsi misi para stakeholder yang mencakup parameter informasi, fungsionalitas, lokasi, organisasi dan kinerja. Arsitektur enterprise menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem (Osvald, 2001).
Pendekatan logis, komprehensif, dan holistik untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama (Parizeau, 2002).
Basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknlogi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi (Chief Information Officer Council, 2001).
Arsitektur enterprise berkisar mengenai pemahaman akan elemen-elemen yang berbeda, yang menyusun enterprise dan bagaimana hubungan dari elemen-elemen tersebut (http://www.enterprise-architecture.info).
Dengan memahami definisi arsitektur, definisi enterprise, dan definisi arsitektur enterprise tersebut diatas, dapat dinyatakan definisi arsitektur enterprise sebagai berikut:
Arsitektur Enterprise adalah kumpulan prinsip, metode dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis, sistem informasi dan infrastrukturnya.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa arsitektur enterprise merupakan cara untuk menggambarkan model operasional enterprise yang mencakup aspek perencanaan bisnis, otomasi, hingga infrastruktur teknologi informasi pendukungnya. Arsitektur enterprise mempunyai empat komponen/domain utama yaitu: arsitektur bisnis, arsitektur informasi, arsitektur teknologi, dan arsitektur aplikasi. Sehubungan dengan keempat komponen ini, produk arsitektur enterprise akan berupa grafik, model dan/atau narasi yang menjelaskan lingkungan dan rancangan enterprise.
SUMBER https://bangid.wordpress.com
Bagaimana kita dapat berkomunikasi secara efisen dengan arsitek mengenai master plan rumah tersebut? Pada dasarnya komunikasi dapat dilakukan dengan baik dan mudah karena antara kita dan arsitek memiliki kerangka berfikir yang sama; kita sama-sama tahu apa yang dimakasud dengan ‘kamar’, ‘kamar mandi’, ‘dapur’, dan sebagainya. Kita tahu fungsi masing-masing ruangan dan kemungkinan hubungan yang terjadi antar ruangan tersebut. Dalam berkomunikasi, kita dan arsitek sama-sama menggunakan model arsitektur untuk sebuah rumah. Model ini mendefinisikan fungsi-fungsi utama sebuah rumah dan bagaimana mereka akan saling terbentuk dan dihubungkan. Model ini memberikan sebuah desain abstrak, dengan menyampingkan beberapa hal yang bersifat detail. Hal yang bersifat detail, seperti interior kamar, jenis material yang akan digunakan, dan warna ruangan akan dilakukan kemudian.
Berdasarkan analogi diatas, apa yang dimaksud secara tepat dengan istilah ‘Arsitektur’ itu? Ternyata dalam bidang bangunan dan konstruksi, istilah arsitektur sering bersifat ambiguity juga. Arsitektur dapat berarti (1) seni dan pengetahuan tentang mendesain sebuah lingkungan bangunan, atau juga (2) produk dari sebuah cetak biru (blueprint) sebuah bangunan yang merupakan produk dari sebuah desain dan prinsip dasar yang digunakan untuk membuat style bangunan tersebut, misal sebuah ‘gothic architecture’.
Sebuah kerangka berfikir serupa dibutuhkan juga pada saat mendesain sebuah enterprise. Untuk membuat gambaran tentang struktur organisasi, proses bisnis organisasi, aplikasi sistem informasi, dan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung maka kita perlu menyatakannya dengan menggunakan domain dan aspek yang berbeda-beda, begitu juga dengan relasi yang terjadi.
Sebelum merumuskan tentang “arsitektur enterprise”terlebih dahulu akan ditelaah definisi tiap katanya. Beberapa definisi tentang arsitektur menyatakan sebagai berikut:
Struktur (atau gambaran terstruktur) dari tiap aktivitas (Software Engineering, www.sei.org)
Arsitektur adalah pengorganisasian yang fundamental dari suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen, relasi yang terjadi antara komponen dan dengan lingkungannya, serta prinsip-prinsip yang dibunakan sebagai petunjuk dalam desain dan evolusinya (IEEE 1471 – 2000).
Arsitektur adalah rancangan dari segala jenis struktur, baik fisik maupun konseptual, baik nyata maupun maya (O’Rourke, dkk.,2003).
Arsitektur memberikan makna pendekatan yang terencana dan terkontrol, bukan reaktif (Cook, 1996)
Terlepas dari konteks permasalahannya, kata arsitektur menyiratkan suatu perencanaan yang diwujudkan dengan model dan gambar ari bagian atau komponen dari sesuatu dengan berbagai sudut pandang.
Sedangkan pengertian enterprise umumnya sering disamakan dengan pengertian organisasi atau perusahaan. Beberapa definisi tentang enterprise antara lain dinyatakan sebagai berikut:
Setiap aktifitas yang memiliki suatu tujuan tertentu (Software Engineering, www.sei.org)
Tiap kumpulan organisasi yang memilik beberapa tujuan/prinsip umum, dan/atau garis dasar. Dalam pengertian ini enterprise dapat berupa keseluruhan korporasi, divisi dari suatu korporasi, organisasi pemerintah, departemen tunggal, atau suatu jaringan organisasi dengan geografis yang berbeda yang dikatkan dengan tujuan tertentu (www.zifa.com)
Organisasi (atau badan lintas organisasi) yang mendukung lngkup bisnis dan misi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan definisi diatas, dapat dsimpulkan bahwa enterprise bukan hanya perusahaan (company) yang berorientasi kepada profit saja, tetapi juga bisa organisasi non-profit/nirlaba seperti pemerintah, institusi pendidikan ataupun organisasi amal.
Arsitektur enterprise, yang merupakan salah satu disiplin dalam sistem informasi, memiliki definisi sebagai berikut:
Deskripsi misi para stakeholder yang mencakup parameter informasi, fungsionalitas, lokasi, organisasi dan kinerja. Arsitektur enterprise menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem (Osvald, 2001).
Pendekatan logis, komprehensif, dan holistik untuk merancang dan mengimplementasikan sistem dan komponen sistem yang bersama (Parizeau, 2002).
Basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknlogi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi (Chief Information Officer Council, 2001).
Arsitektur enterprise berkisar mengenai pemahaman akan elemen-elemen yang berbeda, yang menyusun enterprise dan bagaimana hubungan dari elemen-elemen tersebut (http://www.enterprise-architecture.info).
Dengan memahami definisi arsitektur, definisi enterprise, dan definisi arsitektur enterprise tersebut diatas, dapat dinyatakan definisi arsitektur enterprise sebagai berikut:
Arsitektur Enterprise adalah kumpulan prinsip, metode dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis, sistem informasi dan infrastrukturnya.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa arsitektur enterprise merupakan cara untuk menggambarkan model operasional enterprise yang mencakup aspek perencanaan bisnis, otomasi, hingga infrastruktur teknologi informasi pendukungnya. Arsitektur enterprise mempunyai empat komponen/domain utama yaitu: arsitektur bisnis, arsitektur informasi, arsitektur teknologi, dan arsitektur aplikasi. Sehubungan dengan keempat komponen ini, produk arsitektur enterprise akan berupa grafik, model dan/atau narasi yang menjelaskan lingkungan dan rancangan enterprise.
SUMBER https://bangid.wordpress.com
No comments:
Post a Comment